Rekomendasi Kamera di Bawah 10 Juta

1. Canon EOS 1300D


Rekomendasi Kamera di Bawah 10 Juta


Canon Rebel T6 atau yang sering disebut juga dengan Canon EOS 1300D hadir dengan kemampuan sensor kamera CMOS yang beresolusi 18 megapixel dengan ISO 100-6400 dan bisa ditingkatkan hingga mencapai 12.800. Dengan kemampuan ISO seperti ini, maka kamu bisa menghasilkan gambar yang berkualitas sekalipun dalam situasi dimana cahaya yang tersedia selama pemotretan rendah atau minim. Canon EOS 1300D dilengkapi dengan fitur WIFI untuk memudahkan pengguna melakukan transfer data tanpa harus menggunakan kabel USB lagi. 

Salah satu daya tarik dan kelebihan yang ada pada Canon EOS 1300D adalah prosesor gambar yang dimilikinya. Canon EOS 1300D mengusung prosesor gambar DIGIC 4+ yang akan membuatnya bekerja dengan kecepatan yang lebih baik dalam membaca perintah. Dengan kemampuan sensor gambar 18 megapixel dan prosesor gambar DIGIC 4+, maka gambar yang dihasilkan oleh Canon EOS 1300D terbilang jernih dan detail. 

2. Canon Power Shot G7 X MARK II


Rekomendasi Kamera di Bawah 10 Juta


Hadir dengan sensor kamera 20.1 MP dan prosesor digic 7, sehingga sangat sulit untuk membandingkan kemampuan dalam menciptakan kualitas gambar yang bagus dengan kamera pintar (smartphone) atau kamera kompak lainnya. Prosesor digic 7 membantu mengurangi kebisingan pada kamera selama pemotretan saat kondisi yang minim cahaya. Sekalipun G7 X MARK II memiliki beberapa mode yang bagus untuk dimanfaatkan selama pemotretan, namun mode otomotis bekerja lebih baik dari semuanya. 

G7 X MARK II dirancang dengan menghadirkan layar sentuh dan lampu kilat yang bagus untuk menunjang kinerja kamera dalam situasi dimana cahaya minim. Kinerja dalam menghasilkan gambar terbilang cepat ketika kamu bisa mengambil gambar secara berkelanjutan (continuous shooting) dengan resolusi 8 fps. Untuk kualitas gambar yang jauh lebih baik, kamu bisa mengambil gambar lawat format RAW. Fitur-fitur diatas memberikan kemampuan tersendiri bagi Canon Power Shot G7 X MARK II untuk mengambil gambar dengan baik sekalipun cahaya yang ada sangat minim. 

3. Nikon D3400


Rekomendasi Kamera di Bawah 10 Juta


Nikon D3400 hadir dengan kemampuan sensor CMOS Nikon Dx-format yang beresolusi 24 MP dengan rentang ISO 100 sampai 25.600. Kamera ini dilengkapi dengan layar sentuh LCD yang berukuran 3 inci dan kemampuan untuk merekam video full HD 1080p dengan kecepatan 60fps.

Nikon D3400 mendukung konektivitas berupa USB 2.0 dengan kecepatan transfer 480/detik. Disamping itu ada juga konektivitas Bluetooth yang bisa membantu kamu untuk mengirim file dan foto setelah pemotretan kedalam perangkat lain. Dengan kemampuan baterai yang bisa tahan lama. Nikon D3400 dapat mengambil gambar hingga 1200 foto sebelum daya tahan baterai mulai melemah. 

4. Nikon Coolpix P900

Rekomendasi Kamera di Bawah 10 Juta

Nikon Coolpix P900 hadir dengan kemampuan zoom optik terpanjang yaitu mencapai 83x. Dengan kemampuan tersebut membuat P900 menerima penghargaan sebagai kamera digital dengan zoom terpanjang di dunia. Kamera ini juga dilengkapi dengan WiFi dan NFC untuk memudahkan kamu mengirim gambar setelah pemotretan. Hasil yang bisa kamu peroleh dari P900 ini sangat berkualitas dan bagus, sangat mirip dengan P610. 

5. Sony A6000

Rekomendasi Kamera di Bawah 10 Juta

Seperti halnya A5000, A6000 memiliki sensor APS-C tapi dengan jumlah megapiksel yang lebih tinggi yaitu 24 MP. Kamera ini juga memiliki rentang nilai ISO yang lebih luas, jendela bidikan elektronik, resolusi layar LCD yang lebih tinggi, penampilan warna yang lebih bagus, dan Sony A6000 dilengkapi juga dengan sistem Auto fokus deteksi 179 fase yang memungkinkan kamu untuk melacak subjek yang bergerak jauh lebih baik. 

Bagi fotografer pemula, A6000 memberikan kemudahan dalam mengambil gambar, sedangkan bagi fotografer profesional akan lebih menikmati karena memiliki kamera yang berkualitas dengan harga terjangkau dan memiliki kemampuan yang hampir sama dengan kamera DSLR.

Apa Itu Ray of Light

Dalam dunia fotografi, Ray of Light atau bisa disingkat RoL merupakan salah satu subjek yang bisa kamu masukkan dalam foto kamu, untuk memberikan efek-efek yang terasa damai dan berkesan magical seperti yang biasa kamu lihat pada film-film fantasi.


Apa Itu Ray of Light


Efek Ray of Light sendiri, sebenarnya tidak terlalu sulit untuk bisa didapatkan. Kamu hanya perlu menentukan dimana tempat yang tepat untuk bisa menemukan berkas cahaya sebagai subjek foto. Lalu, dimana biasanya kamu bisa menemukan efek Ray of Light? Berikut beberapa contoh Ray of Light.

1. Dedaunan Pohon 

Apa Itu Ray of Light

Berkas cahaya yang jatuh ke bumi, biasanya akan nampak terlihat jelas bila ada sesuatu yang menghalangi sinarnya, seperti pada dedaunan yang ada pada pohon. Memotret efek Ray of Light di bawah pepohonan akan membuat hasil foto kamu semakin berkesan lebih damai namun juga terasa begitu hangat. 

2. Dataran Tinggi 

Apa Itu Ray of Light

Tidak hanya di bawah pepohonan saja, di dataran yang tinggi pun tempat dimana kamu bisa lebih merasa dekat dengan matahari dan juga dapat menjadi salah satu tempat hunting efek Ray of Light yang indah.

Namun, tentu saja, tidak semua keadaan di dataran tinggi bisa kamu temukan berkas cahaya seperti Ray of Light. Salah satu kondisi yang paling umum untuk kamu bisa mendapatkan efek tersebut adalah di pagi hari, dimana matahari baru muncul. Kamu bisa melihat kabut-kabut tipis yang melayang di sekitar pegunungan, dimana kabut tersebut akan menghalangi cahaya yang datang dari matahari pagi, sehingga cahaya yang dapat terlihat oleh kamu hanya berupa berkas-berkas indah yang bisa kamu manfaatkan untuk membuat hasil foto kamu semakin menarik. 

3. Pantai 

Apa Itu Ray of Light

Kamu juga bisa menemukan efek Ray of Light ini di tempat yang rendah seperti halnya pantai dimana kamu bisa melihat sunrise atau terbitnya matahari sebagai sumber cahaya untuk mendapatkan efek tersebut. 

Pastikan saja, pada saat matahari sedang terbit, keadaan di langit tengah sedikit berawan, supaya cahaya yang datang dapat dibiaskan dan menghasilkan efek Ray of Light tersebut.

4. Ruangan Gelap 

Apa Itu Ray of Light

Dengan mencari latar foto yang gelap, kamu bisa mendapatkan efek foto Ray of Light untuk mempercantik hasil foto kamu. Ruangan yang gelap akan memberikan perbedaan warna kontras dengan cahaya sehingga akan memperjelas berkas cahaya yang masuk. 

Selain menemukan efek Ray of Light sendiri, di zaman dengan teknologi yang sudah canggih seperti sekarang ini, kamu juga bisa membuat efek Ray of Light di photoshop. Meski memang, terkadang efek Ray of Light yang asli akan nampak lebih natural dibanding dengan hasil editan di photoshop. 
Baca Juga : Tips Membawa Kamera Saat Liburan

Jumlah Shotter Count Maksimal Pada Kamera

SC (Shotter Count) Adalah jumlah atau hitungan seberapa banyak penjepretan atau mekanik pengambilan gambar pada kamera digunakan. Selain itu, kamera DSLR bagaimana pun memiliki komponen penting lainnya, yaitu sistem atau perangkat cermin yang merupakan salah satu bagian inti kamera. Bagian ini akan bergerak naik turun ketika tombol "jepret" ditekan. Cepat atau lambat, komponen tersebut akan aus atau tidak bisa berfungsi. Pada saat kamera sudah mencapai SC maksimal, maka ada dua pilihan bagi pemiliknya yaitu membeli kamera baru atau mengganti komponen mekanik tertentu pada kamera tersebut.


Jumlah Shotter Count Maksimal Pada Kamera


Secara umum, Shotter Count pada kamera DSLR ada pada rentang 100.000 - 300.000. Kamera dengan harga lebih murah biasanya memiliki SC maksimal yang lebih sedikit dibandingkan dengan kamera dengan harga dan kelas yang tinggi. Beberapa vendor, seperti Canon dan Nikon mengeluarkan estimasi resmi yang menjelaskan estimasi Shotter Count maksimal produk-produk kamera yang mereka produksi.

Namun, patut dipahami, bahwa angka rata-rata jumlah SC maksimal tersebut merupakan angka statistik. Sebuah kamera dapat saja mati dan tidak berfungsi meski SC baru mencapat setengah dari angka maksimal tersebut. Sebaliknya, kamera pun dapat hidup lebih lama meski telah ribuan kali melewati jumlah SC maksimal. Berikut ini Shotter Count (SC) untuk kamera Nikon dan Canon.

Shotter Count (SC) Kamera Nikon

Jumlah Shotter Count Maksimal Pada Kamera

Model Kamera Nikon
Shutter Count
Nikon D3 - Series 300.000
Nikon D4 400.000
Nikon D800 200.000
Nikon D700 150.000
Nikon D600 150.000
Nikon D300(s) 150.000
Nikon D7000 150.000
Nikon D90 Lebih dari 100.000
Nikon D5100, D5000, D3000, D3100 Lebih dari 100.000


Shotter Count (SC) Kamera Canon

Jumlah Shotter Count Maksimal Pada Kamera

Model Kamera Canon
Shutter Count
Canon EOS 1D X 400.000
Canon EOS 1D Mark IV 300.000
Canon EOS 1D Mark III 300.000
Canon EOS 1D Mark II N 200.000
Canon EOS 1D Mark II 200.000
Canon EOS 7D 150.000
Canon EOS 5D Mark III 150.000
Canon EOS 5D Mark II 150.000
Canon EOS Rebel T1i / 500D 100.000
Canon EOS Rebel XSi / 450D 100.000
Canon EOS Rebel XS / 1000D 100.000
Canon EOS 60D, 50D, 40D, 30D 100.000
Canon EOS 6D 100.000
Canon EOS 5D 100.000
Canon EOS Rebel XT / 350D 50.000
Canon EOS 20D 50.000
Baca Juga : Macam - Macam Kartu Memori Untuk Kamera

Macam - Macam Kartu Memori Untuk Kamera

Memori kamera memiliki berbagai macam jenis, mulai dari memori yang memiliki ukuran penyimpanan yang berbeda atau kartu memori yang memiliki kecepatan transfer yang berbeda. Pasti kalian yang sering menggunakan kamera DSLR sering melihat kartu memori yang memiliki tulisan class yang berbeda - beda, seperti class 4, class 6 ataupun class 10. Pembagian class tersebut tentu memiliki kemampuan yang berbeda - beda. 

Berbicara mengenai kecepatan kartu memori, saat ini terdapat beberapa macam kecepatan kartu memori diantaranya speed class atau yang biasanya ditulis dengan class. UHS (Ultra High Speed/kecepatan sangat tinggi), dan video speed class. Untuk tingkatan kartu memorinya yaitu mulai dari class 0. 2. 4, 6, 8, 10, UHS speed class 1 dan 3. V class 6, 10, 30, 60, dan 90. 

Macam - Macam Kartu Memori Untuk Kamera

Kartu memori yang memiliki kecepatan paling rendah disini yaitu speed class. Kartu memori ini biasanya digunakan untuk kamera DSLR dengan level standar. Namun biasanya, kebanyakan kamera DSLR menggunakan memori dengan ukuran tidak kurang dari 8MB dengan class 4. Sudah sangat jarang yang menggunakan kartu memori dengan class yang sangat rendah seperti class 0 dan 2. 

Lalu apakah arti dari class pada kartu memori? Arti dari tulisan class pada kartu memori yaitu menjelaskan bahwa kartu memori tersebut memiliki kecepatan transfer atau menulis data yang berbeda. Berikut uraian penjelasan mengenai tingkatan kartu memori untuk jenis speed closs.


Macam - Macam Kartu Memori Untuk Kamera


class 0 : tidak memiliki kecepatan minimum. 
class 2 : dengan kecepatan transfer rate 2M8/second. 
class 4 : dengan kecepatan transfer rate 4MB/second.
class 6 : dengan kecepatan transfer rate 6MB/second.
class 8 : dengan kecepatan transfer rate 8MB/second.
class 10 : dengan kecepatan transfer rate 10MB/second. 

Bagi kalian yang pernah atau sering membuat video pada kamera DSLR, apakah pernah saat sedang merekam video tiba - tiba perekaman video terhenti dan muncul 'Movie recording has been stopped automaticallys? bila iya, salah satu penyebabnya adalah kalian menggunakan memori yang kurang tepat pada kamera DSLR yang digunakan. 

Jika kamera kalian merekam video dengan ukuran Full HD (1980x1080p), maka minimal kartu memori yang kalian gunakan adalah kartu memori class 6, namun jika ingin mendapatkan kecepatan yang lebih, maka sebaiknya menggunakan memori dengan class yang lebih baik misalnya class 10.

Untuk tingkatan kartu memori yang selanjutnya yaitu UHS (Ultra Hlgh Speed), kartu memori ini menggantikan standar kartu memori jenis speed class diatas. Berbeda dengan speed class, jenis memori UHS ini memiliki jenis yang lebih sedikit yaitu hanya 2 tingkatan. Berikut tingkatan memorinya :

Macam - Macam Kartu Memori Untuk Kamera

UHS speed class 1 : dengan kecepatan transfer rate 10MB/second 
UHS speed class 3 : dengan kecepatan transfer rate 30MB/second 

Bagi kalian yang lebih menyukai untuk membuat video, sebaiknya menggunakan memori dengan jenis ini, karena memori ini memang difungsikan untuk perekaman video pada kamera DSLR. Namun, tidak semua kamera support untuk menggunakan jenis kartu memori ini mengingat kualitas kartu memori ini lebih tinggi dari speed class yang biasanya digunakan pada kamera DSLR. 

Untuk itu, sebelum kalian membeli kartu memori jenis ini, sebaiknya kalian mencoba terlebih dahulu sebelum kalian membelinya. Karena dikhawatirkan kamera kalian tidak bisa menggunakan kartu memori tersebut.

Selanjutnya adalah kartu memori dengan jenis V class, jenis kartu memori ini merupakan yang memiliki kualitas yang tertinggi dibandingkan 2 jenis kartu memori diatas. Memori V class memiliki kualitas yang tinggi karena memang khusus digunakan untuk kamera profesional dengan kualitas yang tinggi, salah satu contoh yang dapat menggunakan kartu memori ini yaitu kamera 360 derajat. Kamera ini memang terkenal memiliki kualitas yang tinggi serta harga yang tidak murah.

Terdapat 5 tingkatan untuk kartu memori pada jenis V class ini, tentu masing - masing memiliki kualitas kecepatan yang berbeda - beda, berikut penjelasannya : 

Macam - Macam Kartu Memori Untuk Kamera

v class 6 : dengan kecepatan transfer rate 6MB/second.
v class 10 : dengan kecepatan transfer rate 10MB/second.
v class 30 : dengan kecepatan transfer rate 30MB/second. 
v class 60 : dengan kecepatan transfer rate 60MB/second. 
v class 90 : dengan kecepatan transfer rate 90MB/second.
Baca Juga : Jenis - Jenis Filter Pada Lensa

Jenis - Jenis Filter Pada Lensa

1. Filter UV / Ultra Vlolet atau Netral


Jenis - Jenis Filter Pada Lensa

Filter UV berfungsi untuk melindungi lensa pada kamera. Selain untuk melindungi dari partikel juga dapat melindungi dari benturan/bemper. Filter UV menjadi salah satu aksesoris standar yang harus dimiliki setelah membeli kamera. Sebagian orang memilih filter UV untuk selalu menempel di setiap lensa yang dimiliki.



2. Filter CPL / Circular Polarizing 

Jenis - Jenis Filter Pada Lensa

Fungsi dari Filter CPL adalah untuk mengurangi pantulan cahaya misalnya di air atau kaca. Selain itu untuk fotografi landscape, filter CPL berguna untuk meningkatkan saturasi dan kontras warna.


3. Fliter ND / Neutral Density


Jenis - Jenis Filter Pada Lensa

Fungsi dari Filter ND adalah untuk mengurangi intensitas cahaya. Filter ND bekerja seperti mata saat memakai kacamata hitam pada siang hari. Di pasaran tersedia berbagai macam pilihan filter ND tergantung seberapa banyak penurunan intensitas yang kita mau, seperti ND2 (1 stop). ND4 (2 stop). ND8 (3 stop) hingga ND 1.000.000 (20 stop). Jika hendak melakukan pemotretan slow speed pada siang hari, fliter ND merupakan perlengkapan wajib.



4. Filter GND / Gradual ND 


Jenis - Jenis Filter Pada Lensa

Fungsi dari Filter GND adalah seperti filter ND untuk mengurangi intensitas cahaya dengan tingkat penggelapan yang bersifat gradasi (bagian atas lebih gelap dan semakin ke bawah semakin terang). Grad-ND sangat berguna untuk memotret landscape yang melibatkan langit yang memiliki perbedaan cahaya yang cukup jauh. Tersedia filter GND dengan berbagai tingkat kepekatannya.



5. Filter Close-Up 


Jenis - Jenis Filter Pada Lensa

Fungsi dari Filter close-up adalah untuk mengurangi minimum distance focus atau jarak minimum suatu lensa untuk mampu memfokus sebuah objek. Filter Close-Up/Makro ini berfungsi seperti kaca pembesar (lup). Namun penggunaan filter makro akan memberi efek yaitu pencahayaan turun 1-2 stop dan ketajaman berkurang serta DoF lebih sempit.



6. Filter BW


Jenis - Jenis Filter Pada Lensa

Cara kerja dari filter BW ini adalah memblok range warna tertentu menjadi gelap dan membiarkan/melewatkan range warna tertentu menjadi terang. Kamu suka foto hitam putih ? layak kamu coba filter BW ini.



7. Filter IR / Infrared

Jenis - Jenis Filter Pada Lensa

Fungsi filter IR adalah menyaring cahaya dengan panjang gelombang Infrared (IR), sehingga bisa menghasilkan hasil akhir sebuah foto dengan warna yang berbeda. Filter infrared ini bekerja dengan prinsip meloloskan cahaya infra merah namun menangkal sebagian besar spektrum cahaya tampak, sehingga bila dikombinasikan dengan sensor yang sudah dimodifikasi menjadi IR sensitive, biasa digunakan untuk fotografi infrared. Fotografi infrared sendiri mengandalkan kesalahan warna ini menjadi sebuah seni tersendiri.


8. Filter Star

Jenis - Jenis Filter Pada Lensa

Filter Star berguna untuk membuat pancaran lampu/cahaya menjadi bintang dengan bentuk yang lebih panjang dan teratur. Filter star inipun tersedia berbagai pilihan, mau efek bintang 4, 6, atau 8 tinggal pilih.

Jenis - Jenis Fotografi / Photography

1. Potrait Photography

Potrait Photography

Yang menjadi kekuatan utama dari jenis potrait fotografi adalah karakteristik dan kepribadian yang unik dari setiap orang. Bukan semata menampilkan foto manusia saja, portrait photography yang baik juga harus mampu menangkap ekspresi, kepribadian, maupun suasana hati seseorang agar foto yang dihasilkan lebih berkesan. Untuk mendapatkan itu, maka wajah seseorang menjadi fokus utama agar kesan emosionalnya dapat dimunculkan. 

2. Landscape Photography

Landscape Photography

Landscape photography memfokuskan objeknya pada pemandangan alam seperti gunung ataupun pantai. Agar hasil dari landscape photography kamu beda dari yang lain, kamu perlu mempertimbangkan momen yang tepat untuk memotret. Misalnya, saat matahari terbit atau matahari tenggelam saat cuacanya cerah.

3. Human Interest Photography

Human Interest Photography

Hampir sama dengan portrait photogrophy, objek utama dari human Interest photography adalah manusia. Namun, tentunya ada yang menjadi pembeda di antara keduanya.

Jika portrait photography fokus untuk menangkap ekspresi manusia yang menjadi objeknya, human Interest photography lebih menonjolkan bagaimana sisi kehidupan dan Interaksi manusia dengan lingkungan sekitar dalam kesehariannya dengan tujuan membangkitkan perasaan simpati maupun empati dari penikmat foto tersebut.

4. Aerial Photography

Aerial Photography

Jika kamu melihat suatu objek yang seolah-olah tampak dari sisi atas, itulah yang disebut dengan aerial photography. Foto-foto yong dihasilkan oleh jenis fotografi ini membuat kamu seolah memiliki mata seekor burung yang melihat segalanya dari ketinggian. Salah satu cirinya yaitu dari pengambilannya yang dilakukan dari atas (high angle).

5. Stage Photography

Stage Photography

Stage fotografi ini menjadikan orang di atas panggung sebagai objeknya. Gerakannya yang sulit diprediksi ditambah dengan tata lampu (lighting) yang berubah-ubah menjadi tantangan jika kamu ingin menggeluti jenis stage photography. Kecepatan mengambil momen menjadi hal yang cukup penting untuk dikuasai.

6. Wildlife Photography

Wildlife Photography

Mengabadikan kehidupan alam liar di habitat aslinya merupakan hal yang sungguh menantang untuk pecinta wildlife Photography. Bisa bertemu secara langsung dengan aneka ragam hewan yang bebas berkeliaran menjadi kebahagiaan tersendiri. Wildlife fotografi umumnya hanya dilakukan oleh para fotografer profesional yang menjadi kontributor di sebuah media. 

7. Macro Photography

Macro Photography

Keistimewaan dari macro photography ialah membuat objek berukuran kecil untuk dapat tampak sangat dekat dengan menampilkan detail yang apik. Untuk melakukan jenis fotografi ini, kamu memerluksn ksmera dengan fitur zoom yang bagus agar bisa mendapatkan detail-detail objek yang kecil tersebut.

8. Photojournalism / Journalism Photography

Photojournalism / Journalism Photography

Photojournalism biasanya dilakukan oleh fotografer yang menjadi kontributor dari sebuah media tertentu. Tujuan dari photojournalism adalah menyajikan foto yang memiliki cerita atau nilai berita. Kemudian, foto tersebut dapat digunakan untuk keperluan penayangan berita atau publikasi di media massa.

Objek-objek yang diambil dari jenis fotografi ini merupakan hal-hal atau kejadian yang terjadi di sekitar dengan prinsip yaitu menghasilkan foto yang merupakan kejadian sesungguhnya tanpa rekayasa.

9. Fashion Photography

Fashion Photography

Yang menjadi titik fokus utama dari Fashion Photography yaitu keindahan desain pakaian seperti gaun maupun aksesori fashion lainnya. Peran dari seorang model peraga fashion memang tidak dapat dipungkiri kehadirannya, sehingga terkadang fashion photography menjadi bias dengan portrait photogrophy.

Keduanya memang bisa hadir dalam waktu yang bersamaan, tapi fashion photography akan menekankan fokusnya pada desain pakaian agar orang-orang bisa tertarik untuk membelinya.

10. Street Photography

Street Photography

Realitas yang terjadi di jalan merupakan prinsip utama street photography ini. Sekilas akan tampak sama dengan jenis-jenis sebelumnya, yaitu human interest atau photojournalism. 

Namun, ada ciri khas yang ditawarkan oleh street photography, ialah suatu pendekatan yang berusaha menampilkan realitas sesungguhnya yang terjadi di ruang publik secara spontan. 

11. Architectural Photography

Architectural Photography

Jenis fotografi ini menamplikan keindahan bentuk bangunan atau gedung. Fotografer untuk architectural photography ini mestilah jeli dalam memerhatikan setiap sudut dan celah bangunan agar dapat memperoleh komposisi yang ritmis. Angle foto juga menjadi faktor yang cukup penting agar foto yang dihasilkan tersebut tidak tampak statis. Architectural photogrophy ini sering dipakai untuk keperluan komersil, seperti promosi hotel, opartement, maupun real estate.

12. Sport Photography

Sport Photography

Ada banyak sekali momen dramatis yang terjadi dalam olahraga dan tentunya sangat menarik untuk diabadikan dalam sebuah foto. Dengan dasar itulah hingga akhirnya muncul yang disebut dengan sport photography yang berusaha untuk mengabadikan setiap kejadian yang menarik di tengah lapangan atau lintasan. Untuk menangkap objek dengan baik dalam Sport Photography, kamu lebih baik menggunakan kamera yang dilengkapi dengan lensa tele.

13. Food Photography

Food Photography

Lebih dari sekadar menampilkan makanan yang ada di dalam piring agar orang yang melihatnya bisa langsung merasakan lapar, food photography menuntut sang fotografer agar mampu menciptakan komposisi yang bagus dan memperlihatkan detail serta tekstur makanan yang dibidiknya. Untuk menampilkan detail dan tekstur tersebut, faktor pencahayaan harus benar-benar diperhatikan.

14. Still Life Photography

Still Life Photography

Tantangannya yaitu bagaimana membuat objek benda mati yang akan dibidik bisa tampak lebih hidup. Objek yang ada nantinya tidak sekadar menampilkan benda mati saja. Namun, still life photography mampu bercerita kepada penikmat foto lewat komposisi, properti, dan tentunya pencahayaan yang bagus. Still life photography jika diibaratkan lukisan, bagaikan lukisan abstrak yang memiliki maksud tertentu di baliknya.
Baca Juga : Istilah Dalam Dunia Fotografi

Istilah Dalam Dunia Fotografi

Istilah Dalam Dunia Fotografi


AF:
Auto fokus adalah lensa bekerja secara otomatis untuk menemukan fokus dan gambar yang akan kita bidik.

Aperture / Diafragma:
Komponen yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk melalui lensa.

Back Light:
Cahaya yang muncul dari belakang objek yang dapat menimbulkan flare.

Blitz:
Cahaya buatan yang membantu pencahayaan dalam kegiatan fotografi.

Blur:
Gambar yang kurang tajam atau kabur.

Bottom Light:
Cahaya dari bawah objek yang berfungsi untuk mengurangi kontras dari cahaya utama.

Bracketing:
Teknik foto untuk mengantisipasi cahaya yang banyak atau rumit.

Built-in Diopter:
Tanda plus atau minus untuk digunakan oleh fotografer berkacamata dalam membidik objek.

Bulb:
Menggunakan shuter speed selambat mungkin untuk menghasilkan garis-garis cahaya.

Candid:
Foto yang diambil secara sembunyi-sembunyi atau objek tidak melihat ke arah lensa.

High speed continous:
Memotret foto secara beruntun dengan waktu tertentu (biasanya 2 atau 3 frame per detik).

Close Up:
Foto dari ujung rambut sampai ke bahu, biasanya digunakan untuk memotret dengan objek manusia.

Contrast:
Perbedaan warna dalam sebuah foto. Biasanya perpaduan antara warna terang (highlight) dengan warna yang gelap (shadow).

Coating: 
Lapisan tipis pada permukaan lensa yang berfungsi untuk anti gores, anti jamur, anti fogging/kabut, filter Ultraviolet, dan membantu lensa untuk menyerap cahaya agar menghasilkan foto dengan cahaya yang baik.

Depth of Field:
Seberapa jauh bidang fokus dalam foto.

Distorsi:
Ketidakakuratan lensa dalam menangkap objek lurus menjadi melengkung. 

Filter:
Kaca transparan yang dipasang pada ujung lensa yang mempunyai berbagai manfaat diantaranya mengurangi refleksi, meningkatkan warna atau hanya melindungi lensa.

FPS / Frame per Second:
Jumlah gambar dalam satu detik dalam merekam video, semakin banyak jumlah gambar per detiknya, maka hasil video yang diambil juga akan semakin halus.

Focal Length: 
Jarak dari pusat optik lensa ke titik fokus yang terletak, biasanya diukur dalam satuan mm.

High Angle:
Memotret dengan posisi yang lebih tinggi dari objek foto.

Hot Shoe:
Tempat untuk menyimpan / menghubungkan flash eksternal dengan kamera yang terletak pada bagian atas bodi kamera.

HD / High Definition:
Video dengan resolusi yang tinggi. 

Incident Light Metering:
Mengukur kuat cahaya yang menerangi suatu objek.

ISO / Internation Standard Organisation:
Tingkat sensifitas sensor pada kamera terhadap cahaya.

JIS / Japan Industrial Standard:
Sensifitas sensor seperti ISO yang biasa digunakan di negara Jepang.

Lensa:
Alat vital kamera yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya.

Low Angle:
Memotret gambar dari bawah objek.

LCD / Liquid Crystal Display:
Layar untuk menampilkan foto yang akan dipotret, hasil foto, serta untuk menampilkan menu kamera.

Medium Shot:
Teknik foto yang mengambil gambar dari ujung rambut hingga ke pinggang.

Memory Card:
Merupakan sebuah alat untuk menyimpan foto digital, baik berupa foto maupun video yang dipasang pada kamera.

Movie Mode:
Mode yang digunakan ketika ingin merekam video menggunakan kamera.

Monopod:
Penyangga kamera yang memiliki satu kaki yang berfungsi untuk menahan goncangan.

ND / Neutral Density:
Filter yang berfungsi untuk menurunkan kekuatan sinar cahaya.

Over Exposure:
Kelebihan cahaya.

Overhead lighting:
Sinar / lampu yang digunakan untuk menerangi objek dari atas.

Pop Up Flash:
Lampu kilat kecil yang menyatu dengan kamera.

Panorama:
Mode kamera yang berfungsi untuk menggabungkan beberapa foto pemandangan.

Piksel:
Satuan terkecil dalam sebuah gambar, semakin banyak pixel maka gambar yang dihasilkan akan semakin bagus.

Rana / Shutter:
Tirai pada kamera yang menutupi sensor foto.

Self Timer:
Fitur yang digunakan pada kamera untuk dapat memotret gambar secara otomatis sesuai dengan pengaturan waktu yang telah kita tetapkan. Pada DSLR biasanya 2 detik sampai 10 detik.

Tripod: 
Penyangga kamera berkaki tiga yang berfungsi untuk mengurangi kelelahan pada fotografer, untuk mengambil foto dengan shutter speed rendah dan untuk menahan goncangan.

View Finder:
Jendela bidik yang terletak diatas LCD yang berfungsi untuk melihat objek / gambar yang akan kita ambil.

Wide Angle:
Lensa kamera yang dapat menangkap objek lebih lebar atau lebih luas dari lensa lain.
Baca Juga : Perbedaan Kamera Mirrorless Dengan DSLR
Tekan (X) 2x untuk menutup
Dukung kami dengan like fanspage ×